Ketika saya menonton film, ada satu jenis adegan yang lumayan jadi favorit saya. Jenis adegannya adalah ketika tokoh utama atau istilahnya 'jagoan' film seakan hilang kepercayaan diri untuk melakukan hal yang biasa dia lakukan. Entah karena dia melakukan kesalahan yang besar dan rasanya bingung harus bagaimana. Absurd sih, tapi entah mengapa bagi saya nilai keren dari aktor atau aktrisnya bisa naik.
Tapi senang melihatnya tidak semenyenangkan melakoninya di dunia nyata. Atau kalau mau terus terang, tidak ada menyenangkannya sama sekali. Mungkin di film yang sering saya lihat, tidak seberat ini karena sekalipun jagoannya harus sangat-sangat bersedih, toh dia akhir ada skenario bahagia untuk dia. Sekalipun akhirnya buruk, toh film berakhir dan masalahnya pun berakhir.
Sedangkan skenario hidup yang asli mungkin tidak seperti itu.
Ini bukan frustasi, haha bukan hal yang menyedihkan juga. Hanya saja akhir-akhir ini,cenderung terlalu banyak pertimbangan tentang hal yang harus saya lakukan. Lebih tepatnya saya punya sedikit ketakutan untuk melangkah karena banyaknya pertimbangan itu, dan karena beberapa sisi kecil dunia saya seakan masih jadi lantai yang licin buat saya berdiri lagi. Bingung ya? sama saya juga (lho)
Memang ini tidak terlalu mengganggu kehidupan saya secara keseluruhan. Ga ada acara galau - galau berlebihan. Makan jalan sebagaimana mestinya dan juga aktifitas lain juga lancar. Hanya saja ada satu waktu saya harus diam dan memikirkan beberapa masalah, karena rasanya memang belum selesai, terutama ini mungkin menyangkut masalah teman, bagi mereka bisa jadi sudah selesai, tapi sebenarnya saya tidak mau berakhir seperti ini. Kemudian saya berpikir lagi, apa yang harus saya lakukan, kemudian saya berhenti memikirkan karena menyerah dengan pertimbangan yang ada. Tapi beberapa waktu kedepan, saya berpikir lagi, berhenti, berpikir lagi kemudian berhenti. Sehingga akhirnya seperti siklus yang belum tahu dimana berhentinya.
Saya memang aneh, punya kecenderungan sulit maju ke tahap selanjutnya kalau dibelakang masih ada yang hilang. Contohnya, ketika pulpen saya hilang sebuah, saya cenderung kurang tenang belajar sebelum pulpennya ditemukan, atau setidaknya jelas statusnya bagaimana, memang rusak atau terbawa atau bagaimana. Sifat seperti ini sebenarnya ga bagus dipupuk, tapi mau bagaimana, kadang masih muncul.
Sebenarnya jika tahap seperti ini sudah terlewati, hal ini akan hanya jadi cerita pelengkap hidup saja. Maka yang saya butuhkan adalah kekuatan untuk menunggu lebih lama lagi :)
Oh life, it's bigger it's bigger than you
And you are not me
Trying to keep up with you And I don't know if I can do it
Oh no, I've said too much I haven't said enough
Posting Komentar