Saya
sedang kecanduan serial tv baru (yang penayangannya sudah lama) dan seperti
biasa saya senang sekali bercerita ke orang-orang tentang hal tersebut. Saya
baru mendapatkan serial ini dari Thika sewaktu kami bertemu beberapa waktu yang
lalu. Rekomendasi film dari sohib saya yang satu itu memang selalu cocok dengan
saya, selalu seru.
Judul
serial yang saya maksud ini adalah Sherlock.
Sherlock
merupakan serial dari inggris produksi BBC Wales bergenre crime drama yang mengadaptasi cerita Sherlock Holmes karya Sir
Artur Conan Doyle. Serial ini sudah mengudara sejak tahun 2010 dan hingga kini
telah mencapai 3 season yang terdiri dari 9 episodes utama dan 1 mini episodes
spesial.
Sejak
dulu sudah banyak memang film yang dibuat dengan mengadapatasi cerita detektif
fiksi terkenal itu. Yang paling baru adalah film sherlock holmes : a game of shadow yang dibintangi oleh Robert
Downey jr dan Jude Law sebagai Sherlock dan sahabatnya Dokter Watson. Tiap film
punya keunggulannya masing-masing tapi serial yang satu ini punya ciri khas
yang berbeda dari film sherlock holmes yang pernah ada.
Cerita
Sherlock masih bersetting tempat di kota London, sama seperti film Sherlock
Holmes yang lain namun untuk setting waktunya, Sherlock mengambil waktu pada
tahun-tahun cerita ini dibuat yaitu waktu masa kini saat teknologi sudah
berkembang. Jadi pada pekerjaannya Sherlock dibantu teknologi canggih seperti
koneksi internet dan segala software masa kini, laptop dan smartphone. Seru
kan?
Meskipun
berubah jadi Sherlock ‘edisi milenium’ tapi beberapa ciri khas cerita sherlock
holmes tetap pada tempatnya. Misalnya tempat tinggalnya Sherlock Holmes dan Dr.
Watson yang masih sama di 221B Baker Street. Kebiasaan sherlock yang harus
merokok ketika hendak lancar berpikir masih tetap ada, hanya saja karena jaman
sekarang merokok dilarang, sherlock menggunakan plester nikotin ketika ia butuh
pemikiran yang jernih.
Kemudian jika dalam novel dan beberapa film sebelumnya
Dr. Watson selalu jadi subyek pencerita (semua sudut pandang cerita dari dr.
Watson) dan juga diceritakan punya kemampuan menulis kali ini Dr. Watson
menceritakan semua kisah petualangannya bersama Sherlock dalam sebuah blog.
Dan
yang paling khas adalah, kemampuan Sherlock dalam mengambil deduksi, masih
tetap sama kerennya dengan film-film terdahulu.
Nah
kita kenalan sama tokoh utama di serial ini dulu yuk.
1.
Sherlock Holmes
Diperankan oleh Benedict Cumberbatch
Sherlock Holmes merupakan detektif konsultan, setidaknya itu
yang dia deskripsikan mengenai pekerjaannya. Ketika polisi sudah kesulitan
mencari jalan keluar dari kasus-kasus yang ada, maka mereka akan menghubungi
Sherlock. Sherlock mempunyai rasa adiktif berlebihan terhadap kasus kriminal.
Bahkan ia digambarkan stress jika tidak dihadapkan dengan kasus yang cukup
menarik baginya. Namun jika tidak menarik, ia tidak akan menyia-nyiakan
waktunya mengambil kasus itu. Ia punya kemampuan menganalisa yang luar biasa
bahkan hanya dengan memperhatikan sekilas, atas dasar pengetahuannya yang luas,
namun lemah terhadap nilai-nilai sentimentil kehidupan.
Dalam cerita ini Sherlock tidak mempunyai banyak teman yang
berarti karena sebagian orang menganggapnya sebagai psikopat yang punya candu
terhadap hal kriminal. Hanya beberapa orang saja yang paham dengan kelakuannya
dan menghargai bakat yang ia punya. Ya Sherlock kerap menyimpan hal-hal aneh
seperti potongan kepala, jari-jari, bola mata manusia di kulkasnya untuk
mengetahui beberapa hal seperti reaksi pembekuan cairan setelah mati, dan
lainnya. Ia juga sering memuji tindakan kriminal para penjahat dengan bahasa
yang tak lumrah seperti, ‘wow elegan’.
Tapi kalau saya bandingkan dengan film Sherlock Holmes
sebelumnya yang diperankan oleh Robert Downey Jr, tokoh Sherlock disini
menunjukan sedikit lebih banyak sisi sentimentilnya terhadap orang-orang jadi
tidak sepenuhnya menjadi ‘iceman’. Contohnya saat sahabat sherlock menjadi
korban kriminalitas, ia tak ragu-ragu bertanya, ‘apakah kau baik-baik saja?’. Ia
juga tak malu memuji Watson didepan banyak orang dan terlihat lebih mudah
meminta maaf.
2.
Dr. John H Watson
Diperankan oleh : Martin Freeman
Dr. Watson merupakan seorang pensiunan dokter militer yang
karena tertembak, mengalami cacat pada kaki kanannya. Setelah dipensiunkan ia
harus menjalani kehidupan seperti masyarakat sipil pada umumnya dan sedikit merasa
kesulitan terhadap hal tersebut sehingga harus menemui psikiater berkali-kali.
Ia lantas bertemu Sherlock Holmes dan akhirnya memutuskan berbagi flat
dengannya di 221B Baker Street.
Dr. Watson menjadi partner kerja Sherlock dalam memecahkan
berbagai kasus. Sehari-hari ia menulis pada blog nya setiap kejadian yang ia
alami bersama Sherlock dan hal itu mendapat respon bagus dari banyak orang.
Walau sering kali hubungan kerja mereka yang solid ini disalah artikan sebagai
hubungan percintaan oleh banyak orang termasuk oleh Nyonya Hudson induk semang
mereka, Watson selalu menegaskan ia bukan gay dan pada akhirnya menikahi
seorang gadis bernama Mary Morstan.
Berbeda dengan Sherlock Holmes yang punya sifat diluar
kewajaran, Watson berperawakan tenang dan memiliki sopan santun. Tak jarang ia
marah kepada Sherlock karena kelakuannya yang kekanak-kanakan namun pada
akhirnya ia tetap menganggap Sherlock sebagai ‘the best man’ alias sahabat
terbaiknya.
Dari sisi keahian, Watson punya keahlian medis yang hebat dan
juga kemampuan menembak dengan tepat.
Ini pendapat saya pribadi, hingga sekarang kisah persahabatan
dalam film yang paling saya sukai adalah kisah Sherlock Holmes dan Dr. Watson
(di versi film yang mana pun). Mereka itu solid sebagai partner dan sebagai sahabat,
walau tak bisa mengungkapkan sisi sentimentil mereka satu sama lain secara
gamblang, tapi mereka tahu mereka saling menjaga. Sedikit sejalan dengan watak
saya dalam berteman, yang ga bisa keluarin ekspresi heboh kalau ketemu sahabat
sendiri, padahal dalam hati kangennya setengah mati (ceilah).
Itu adalah dua tokoh utama dalam sepanjang season penayangan
serial Sherlock. Tokoh-tokoh lain bukan tokoh sampingan, mereka juga muncul hampir sepanjang penayangan namun
mungkin saya tak bisa mendeskripsikan terlalu banyak :
3.
Mycroft Holmes
Diperankan oleh : Mark Gatiss
Kakak kandung Sherlock ini bekerja dengan royal pada
pemerintahan Inggris dan punya kekayaan yang cukup banyak. Meski punya punya
kemampuan analisa yang setidaknya setara dengan Sherlock, mereka berdua
sepertinya punya visi berbeda dalam hidup , jadilah tak jarang ia dan Sherlock
bertengkar hebat. Ia kerap kali meminta bantuan Sherlock menghadapi
permasalahan kasus dalam pemerintahan.
4.
Inspektur Lestrade
Diperankan oleh : Rupert Graves
Inspektur yang nama depannya tak pernah disebut Sherlock
dengan benar, Greg Lestrade seorang inspektur kepolisian Scotland Yard yang
sering kali meminta bantuan Sherlock ketika sudah menyerah menghadapi kasus. Ia
menganggap Sherlock sebagai teman meski hampir seluruh anak buahnya menolak.
Lestrade tak hanya paham kelakuan Sherlock di TKP, ia juga menaruh kepercayaan
besar padanya.
5.
Nyonya Hudson
Diperankan oleh : Una Stubbs
Nyonya yang katanya punya alat penyulingan ganja ini merupakan
pemilik flat yang disewa oleh Sherlock dan Watson. Ia seorang janda, suaminya
ditembak mati karena melakukan suatu tindak kejahatan. Meski kelakuan penyewa
flatnya aneh-aneh, ia nampaknya menganggap Shelock dan Watson sebagai anaknya
sendiri.
6.
Jim Moriarty
Diperankan oleh : Andrew Scott
Penggemar Sherlock Holmes pasti tahu bahwa Moriarty adalah
salah satu musuh bebuyutan Sherlock. Dalam cerita ini, nama Moriarty sudah
disebut-sebut sejak episode pertama namun kemunculan perdana baru ada di akhir
season 1. Ia seorang yang misterius namun berotak jahat, punya koneksi
dimana-mana terlihat dari keberhasilannya mengendalikan orang-orang dalam
mengganggu musuh utamanya, Sherlock Holmes. Tapi diluar dugaan saya, Moriarty
diperankan oleh aktor yang punya tampang cenderung kalem, dan tidak ada tampang
sangar sama sekali. Saya akui karena hal itu, sisi psikopatnya jadi lebih
hidup.
Moriarty punya daya analisa yang setara dengan Sherlock ia
memberikan sebuah teka-teki untuk Sherlock pecahkan namun karena sisi
psikopatnya ia tak segan-segan membunuh orang tak berdosa. Alasannya? Untuk
sekedar bermain game.
7.
Irene Adler
Diperankan oleh : Lara Pulver
Irene Adler merupakan tokoh wanita yang diceritakan berhasil
merebut perhatian Sherlock Holmes. Jika Sherlock mampu mengupas habis seseorang
hanya dengan memperhatikan orang itu, Irene Adler satu-satunya yang tak
terdeteksi oleh Sherlock. Adler dijuluki ‘the woman’ dan bisa dibilang seorang pekerja
seks kelas kakap yang menyediakan ‘wisata kekerasan’ bagi siapa saja yang mampu
membayar. Ia juga pernah menikah dengan beberapa orang namun berakhir begitu
saja. Adler akhirnya jadi salah satu orang yang pernah mengalahkan Sherlock.
Jalan hidupnya tak seperti wanita kebanyakan jadi Mungkin hal ini yang membuat
sherlock tertarik ;)
8.
Mary Morstan ( Mary Watson )
Diperankan oleh : Amanda Abbington
Istri dari John Watson ini adalah seorang
pembunuh bayaran dimasa lampau dengan inisial A.G.R.A, meski begitu ia tulus
mencintai Watson. Sebelumnya Watson mengenalnya sebagai seorang rekan kerja
dirumah sakit yang mengisi hari-harinya yang kosong saat ditinggal Shelock. Ia
seorang yang ceria dan mampu menerima keanehan yang ada pada sahabat
kekasihnya.
Ps : Dr. John Watson (Martin Freeman) dan
Mary Morstan (Amanda Abbington) merupakan pasangan asli di dunia nyata, bahkan
mereka sudah memiliki dua orang anak.
Hingga kini Sherlock sudah mencapai 3
season dengan 9 episode ditambah 1 mini episodes :
1. Season
1
·
A Study In
Pink ( Diadaptasi dari A Study in
Scarlet)
·
The Blind
Banker (Diadaptasi dari The Adventure
of the Dancing Man)
·
The Great
Game ( Original Storyline)
2. Season
2
·
A Scandal
in Belgravia ( Diadapatsi dari A
Scandal in Bohemia)
·
The Hounds
of Baskervilles ( Diadaptasi dari judul sama)
·
The
Reichenbach Fall ( Diadapatsi dari The
Final Problem)
3.
Chrismast
Mini Episode : Many Happy Returns
4. Season 3
·
The Empty
Hearse ( Diadaptasi dari The
Adventure of the Empty House)
·
The Sign
of Three ( Diadaptasi dari The Sign
of The Four)
·
His Last
Vow ( Judul diadaptasi dari His Last
Bow namun plot dan elemen digabung dari The
Adventure of Charles Augustus Milverton dan The Man with the twisted Lip)
Rasanya
akan terlalu panjang kalau saya ceritakan satu per satu ( dan panjang
ketikannya juga), jadi akan saya ceritakan satu per satu di postingan
selanjutnya (doakan saja ini bukan omdo). Tapi untuk referensi bisa dibuka di Link ini.
Apa
yang saya suka?
Dari segi kualitas produksi film
nya bisa dibilang hebat untuk serial tv. Ya kita sama-sama tahu mungkin serial
tv diluar indonesia itu selalu lebih niat dalam produksinya. Durasinya satu
setengah jam (kecuali mini episode) , semua setting dan support film sangat
bagus. Teknik pengambilan gambar keren dan kreatif. Di bagian ini yang saya
suka setiap ada pesan masuk kedalam ponsel seseorang, akan muncul tulisan maya
diatasnya menceritakan apa isi pesannya. Akting pemainnya tidak ada yang
hambar, sekalipun pemeran figuran. Tidak ada adegan seks dan cium-cium liar,
adegan ciuman ada tapi itu saat Watson dan Mary resmi menikah, dan ada jarak
waktunya jadi saya tahu mereka mau kissing dan ada waktu untuk saya tutup mata
hehe.
Jalan ceritanya seru banget,
twisted, meski mungkin banyak orang yang sudah baca novel Sherlock Holmes bakal
tahu kemana arah ceritanya, tapi karena ini versi modern, ada beberapa hal yang
penggambarannya tidak tertebak. Saya udah mengulang nonton episodenya
berkali-kali belum bosan-bosan.
Dan lagi-lagi sisi fangirl saya
muncul. Saya suka Benedict Cumberbatch memerankan Sherlock disini. Sebelumnya
saya tidak pernah tahu dia siapa, bahkan tidak sadar kalau dia itu main di 12
years a slave (padahal saya nonton film itu). Saya suka aksen dan nada suara
Sherlock dan tak heran memang karena aktornya lebih sering jadi pengisi suara.
Aktingnya juga keren, peran Sherlock yang sok dan cuek berhasil dimainkan
dengan apik. Kalau lagi ketawa jahat apalagi, entah kenapa suka aja (dasar
wanita).
Instrument song yang jadi
soundtrack serial ini juga enak didengar lho ;)
Apa
yang saya tidak suka?
Jarak antar kemunculan
episodenya lama sekali, bakal terlalu lama menunggu (-_-) dan sering bersambung
di saat yang epic. Beruntung saya dapat sudah dalam keadaan lengkap sampai
episode terbaru, jadi menunggunya tidak terlalu kesal.
Well, mungkin saya sedang tak bisa merekomendasikan serial
ini dengan ulasan yang lengkap, tapi buat yang suka cerita detektif, this
really worth it.
terima kasih atas infonya :)
BalasHapusKak,terima kasih infonya...
BalasHapusJuga mau tanya... Yang judulnya the great games itu bukannya adaptasi dari ceritanya yang judulnya the bruce partington plans?
lagi cari link download videonya.all series.ada yang bisa bantu?
BalasHapusPosting Komentar