AFAID (Anime Festival Asia Indonesia) 2014




AFA kembali diselenggarakan di Indonesia untuk ke-3 kalinya (dengan nama AFAID) dan akhirnya saya (yang notabene pecinta anime) punya kesempatan untuk datang di event anime yang katanya paling besar ini. Waktu tahun pertama saya tidak datang karena menderita kanker (re : kantong kering), dan tahun kedua bentrok dengan jadwal kerja. Akhirnya rasa penasaran saya terbayarkan. Tahun ini saya hadir juga dalam rangka bertemu sohib saya ini, Thika. Kami sudah setahun lebih tidak ketemu dan main bareng, akhirnya bisa ketemu juga :D.  


Dan saya pun pergi bertiga : Saya, Thika dan Rania (alias acil yaitu teman sekelas sekaligus teman kerja saya)
            AFAID memang  bukan sekedar festival anime biasa, selain ada exhibition,cosplay dan event seperti festival yang biasa saya datangi, AFAID menampilkan artis-artis pop jepang ternama yang dikemas dalam satu konser bernama I Love Anisong.


            Tapi berhubung harga tiket konser I Love Anisong *uhuk* mahal, saya dan kawan-kawan memutuskan untuk beli yang biasa saja. Kebetulan dapat rejeki hadiah ulang tahun dari teman, saya pun dibelikan tiket Exhibition + Stage seharga 180K.


            Jadi bagaimana kesan-kesannya?
            Acara ini bakal  jadi sangat menarik kalau saja tidak terlalu,
            PENUH
            Bukan lebai, tapi acara ini penuhnya minta ampun (-_-), oke saya ceritakan dari awal.
            Sesampainya di JCC kami sudah disuguhkan antrian yang panjang jaraknya dari pintu masuk Ballroom JCC. Lantas kami bertanya ini antrian apa dan ternyata antrian ini untuk yang sudah punya tiket. Thika dan Rania harus beli tiket OTS dulu sedangkan saya harus redeem tiket presale yang saya punya, akhirnya kami diarahkan ke tempat tiket di seberang pintu masuk ballroom. Disana ternyata di bagi dua lagi,untuk OTS dan redeem. Dan tau apa? Antrian untuk redeem itu panjangnya minta ampun sementara OTS tidak ada antrian sama sekali. Ulala, niatnya biar tidak repot malah lebih repot, mungkin jutaan orang diluar sana sama ya seperti saya.


            Setelah saya selesai (dapat booklet peta dan tiket) , kami ke tempat antrian awal di sayap kiri pintu masuk untuk exhibition, dan exhibition + Stage (sayap kanan untuk General Admision & VIP Anisong). Disana lagi-lagi dibagi dua antrian, untuk tiket merah ( exhibition only) dan tiket kuning (exhibiton +stage). Dan lagi-lagi saya salah perkiraan, exhibition yang saya pikir tiketnya bakal paling banyak ternyata tidak seperti itu, antriannya pendek sekali, sementara antrian exhibition + stage panjangnya sangat-sangat panjang karena peminantnya banyak. Rania dan Thika akhirnya masuk duluan sementara saya masih diluar (-_-).



            Setelah masuk dan akhirnya kami bisa bersama bertiga, dan mulai terkaget-kaget karena didalam sudah jadi lautan manusia.  Penuh lah pokoknya. Saya yang sudah siap-siap bawa kamera jadi ragu mengeluarkan kamera untuk banyak-banyak ambil gambar. Dan singkat kata sampai akhirnya, tidak banyak gambar yang bisa saya simpan, padahal biasanya kalau acara seperti ini, apa aja saya foto, selfie di banner AFAID nya aja udah susah, ga mood lebih tepatnya karena penuh.
Perjalanan mengitari exhibition pun dimulai. Booth pertama yang kami datangi adalah booth gramedia karena disana komik sedang turun dari harga normal :3.



            Didepan booth Gramedia, ada mobil berstiker Hatsune Miku dipajang dan jadi pusat perhatian,


            Kemudian berjalan lagi mengelilingi, akhirnya kita mampir di booth culture japan yang selama ini dikembangkan oleh Danny Choo dengan maskot yang terkenal si kawaii Mirai Suenaga. Danny Choo memang sudah sering memberitahukan di akun socmed nya bahwa di AFAID, akan dijual smart doll Mirai Suenaga. Saya juga masih kurang jelas fungsinya smart doll ini apa tapi yang saya lihat harganya sungguh membuat saya bisa menganga.



            Ada satu yang ingin saya lihat di AFAID, yaitu AFA Cafe. Di Cafe ini, kita bisa dilayani oleh Buttler dan Maid yang kita mau (tentunya saya ingin ketemu butler bukan maid.) kalau yang suka nonton anime, pasti tau deh konsepnya Buttler dan maid cafe seperti apa. Kita sebagai tamu akan dilayani seperti nona dan tuan oleh buttler/maid. Saya sendiri punya buttler yang saya liat :3 tapi berhubung harganya mahal saya memang tidak niat ikut mengantri dan ternyata antriannya sangat-sangat panjang.



            Setelah berkeliling lagi dibeberapa tempat (tapi ga mampir karena penuh), saya mengajak kedua kawan saya ini mencari booth Re:ON. Re:ON ini kompilasi komik Indonesia yang sedang rutin saya ikuti. Nah di AFAID ini Re:ON melaksanakan Pre-Order untuk volume yang ke 8, jadi saya mau beli duluan.


            Beruntungnya juga karena waktu itu beberapa komikus Re:ON hadir dan akhirnya bisa minta tanda tangan. Apalagi ada Is Yuniarto, komikus The Grand Legend Ramayana yang jadi favorit saya di Re:ON. Saya juga ketemu Andik Prayogo yang jadi author nya Lay lay cat dan ketemu Kai salah satu buttler dicerita Platina Parlour. Lagi-lagi ga bisa saya foto banyak (T.T)




(yang ini fotonya kai lho bukan mas Is yuniarto hehe)

            Kemudian kami berkeliling lagi menikamti keramaian yang ada (yang sebenarnya tidak nikmat sama sekali). Saya dan thika ingin cari beberapa barang yang memang ditampilkan di web sebenarnya, dan ternyata ada di AFA creator Hub. Karena jarak antar boothnya kecil dan penuh jadi makin sulit buat lihat-lihat dan juga barangnya sudah banyak yang habis di hari kedua. Karena lelah dan sudah lewat tengah hari kami memutuskan untuk berpindah ke booth makanan.
            Dan, banyak booth makanan yang sedang habis (sedang re-supply bahan bakunya) sekalinya ada, misalnya yoshinoya, antriannya sudah seperti antrian mau naik kora-kora di dufan kalau masa liburan (If you know what i mean). Saya hari itu memang bawa bekal nasi sendiri tapi Thika dan Rania enggak. Kami akhirnya duduk dipojokan, meregangkan badan yang terdorong2 lalu makan bekal. Karena sudah keburu nyerah liat antrian.
            Selesai solat, kami memutuskan untuk mengelilingi booth yang belum terjamah (pokoknya harus liat semua). Saya memilih tidak masuk stage (yang jadwalnya adalah meet and greet cosplayer profesional) karena memang bakal penuh. Akhirnya kami tertahan di booth bandai dan seperti biasa, disana banyak action figure yang keren-keren.
            Ada senjata sailor moon lho, saya rasa tombol bintang ditengahnya bisa dipencet lalu keluar cahaya deh.





            Dan akhirnya sudah pasti, gundam.


            Di bandai juga tentunya dijual action figure yang dipajang itu. Saya dan thika pun ikut lihat-lihat. Karena sebenarnya target hari ini adalah saya ingin beli pernak-pernik Gintama, saya pun iseng tanya ada kah actioun figure gintama. Dan ternyata ada. Yang satu Gintoki sebagai Shiroyasha dan yang satunya Gintoki berpakaian biasa dengan kostum khasnya. Saya harus akui bentuknya bagus banget. Harganya juga bagus, bagus untuk bikin saya dan thika pandang-pandangan : 1,3 juta rupiah/pcs.
            Yang bikin melongo lagi, anak kecil disebelah saya minta beliin sama ibunya, langsung dibeliin, dibayarin 1,3 juta. Sakitnya tuh disini... hahaha
            Setelah merasa sangat lelah, kami bertiga memutuskan pulang ke bogor sekitar jam 3.

            Ya... sekali-kali, dan kayanya jadi yang terakhir kalau masih penuh seperti ini. Yang penting rasa penasaran sudah terpuaskan *evil laugh*

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama