AFA kembali diselenggarakan di Indonesia untuk ke-3 kalinya (dengan nama AFAID) dan akhirnya saya (yang notabene pecinta anime) punya kesempatan untuk datang di event anime yang katanya paling besar ini. Waktu tahun pertama saya tidak datang karena menderita kanker (re : kantong kering), dan tahun kedua bentrok dengan jadwal kerja. Akhirnya rasa penasaran saya terbayarkan. Tahun ini saya hadir juga dalam rangka bertemu sohib saya ini, Thika. Kami sudah setahun lebih tidak ketemu dan main bareng, akhirnya bisa ketemu juga :D.
Dan saya pun pergi
bertiga : Saya, Thika dan Rania (alias acil yaitu teman sekelas sekaligus teman
kerja saya)
AFAID memang bukan
sekedar festival anime biasa, selain ada exhibition,cosplay dan event seperti
festival yang biasa saya datangi, AFAID menampilkan artis-artis pop jepang
ternama yang dikemas dalam satu konser bernama I Love Anisong.
Tapi berhubung harga tiket konser I Love Anisong *uhuk*
mahal, saya dan kawan-kawan memutuskan untuk beli yang biasa saja. Kebetulan
dapat rejeki hadiah ulang tahun dari teman, saya pun dibelikan tiket Exhibition
+ Stage seharga 180K.
Jadi bagaimana
kesan-kesannya?
Acara ini bakal jadi
sangat menarik kalau saja tidak terlalu,
PENUH
Bukan lebai, tapi acara ini penuhnya minta ampun (-_-),
oke saya ceritakan dari awal.
Sesampainya di JCC kami sudah disuguhkan antrian yang
panjang jaraknya dari pintu masuk Ballroom JCC. Lantas kami bertanya ini
antrian apa dan ternyata antrian ini untuk yang sudah punya tiket. Thika dan
Rania harus beli tiket OTS dulu sedangkan saya harus redeem tiket presale yang
saya punya, akhirnya kami diarahkan ke tempat tiket di seberang pintu masuk
ballroom. Disana ternyata di bagi dua lagi,untuk OTS dan redeem. Dan tau apa? Antrian
untuk redeem itu panjangnya minta ampun sementara OTS tidak ada antrian sama
sekali. Ulala, niatnya biar tidak repot malah lebih repot, mungkin jutaan orang
diluar sana sama ya seperti saya.
Setelah saya selesai (dapat booklet peta dan tiket) ,
kami ke tempat antrian awal di sayap kiri pintu masuk untuk exhibition, dan
exhibition + Stage (sayap kanan untuk General Admision & VIP Anisong).
Disana lagi-lagi dibagi dua antrian, untuk tiket merah ( exhibition only) dan
tiket kuning (exhibiton +stage). Dan lagi-lagi saya salah perkiraan, exhibition
yang saya pikir tiketnya bakal paling banyak ternyata tidak seperti itu, antriannya
pendek sekali, sementara antrian exhibition + stage panjangnya sangat-sangat
panjang karena peminantnya banyak. Rania dan Thika akhirnya masuk duluan
sementara saya masih diluar (-_-).
Setelah masuk dan akhirnya kami bisa bersama bertiga, dan
mulai terkaget-kaget karena didalam sudah jadi lautan manusia. Penuh lah pokoknya. Saya yang sudah siap-siap
bawa kamera jadi ragu mengeluarkan kamera untuk banyak-banyak ambil gambar. Dan
singkat kata sampai akhirnya, tidak banyak gambar yang bisa saya simpan,
padahal biasanya kalau acara seperti ini, apa aja saya foto, selfie di banner
AFAID nya aja udah susah, ga mood lebih tepatnya karena penuh.
Perjalanan
mengitari exhibition pun dimulai. Booth pertama yang kami datangi adalah booth
gramedia karena disana komik sedang turun dari harga normal :3.
Didepan booth Gramedia, ada mobil berstiker Hatsune Miku
dipajang dan jadi pusat perhatian,
Kemudian berjalan lagi mengelilingi, akhirnya kita mampir
di booth culture japan yang selama ini dikembangkan oleh Danny Choo dengan
maskot yang terkenal si kawaii Mirai Suenaga. Danny Choo memang sudah sering
memberitahukan di akun socmed nya bahwa di AFAID, akan dijual smart doll Mirai
Suenaga. Saya juga masih kurang jelas fungsinya smart doll ini apa tapi yang
saya lihat harganya sungguh membuat saya bisa menganga.
Ada satu yang ingin saya lihat di AFAID, yaitu AFA Cafe.
Di Cafe ini, kita bisa dilayani oleh Buttler dan Maid yang kita mau (tentunya
saya ingin ketemu butler bukan maid.) kalau yang suka
nonton anime, pasti tau deh konsepnya Buttler dan maid cafe seperti apa. Kita
sebagai tamu akan dilayani seperti nona dan tuan oleh buttler/maid. Saya sendiri
punya buttler yang saya liat :3 tapi berhubung harganya mahal saya memang tidak
niat ikut mengantri dan ternyata antriannya sangat-sangat panjang.
Setelah berkeliling lagi dibeberapa tempat (tapi ga
mampir karena penuh), saya mengajak kedua kawan saya ini mencari booth Re:ON.
Re:ON ini kompilasi komik Indonesia yang sedang rutin saya ikuti. Nah di AFAID
ini Re:ON melaksanakan Pre-Order untuk volume yang ke 8, jadi saya mau beli
duluan.
Beruntungnya juga karena waktu itu beberapa komikus Re:ON
hadir dan akhirnya bisa minta tanda tangan. Apalagi ada Is Yuniarto, komikus
The Grand Legend Ramayana yang jadi favorit saya di Re:ON. Saya juga ketemu
Andik Prayogo yang jadi author nya Lay lay cat dan ketemu Kai salah satu
buttler dicerita Platina Parlour. Lagi-lagi ga bisa saya foto banyak (T.T)
(yang ini fotonya kai lho bukan mas Is yuniarto hehe)
Kemudian kami berkeliling lagi menikamti keramaian yang
ada (yang sebenarnya tidak nikmat sama sekali). Saya dan thika ingin cari
beberapa barang yang memang ditampilkan di web sebenarnya, dan ternyata ada di
AFA creator Hub. Karena jarak antar boothnya kecil dan penuh jadi makin sulit
buat lihat-lihat dan juga barangnya sudah banyak yang habis di hari kedua.
Karena lelah dan sudah lewat tengah hari kami memutuskan untuk berpindah ke
booth makanan.
Dan, banyak booth makanan yang sedang habis (sedang
re-supply bahan bakunya) sekalinya ada, misalnya yoshinoya, antriannya sudah
seperti antrian mau naik kora-kora di dufan kalau masa liburan (If you know
what i mean). Saya hari itu memang bawa bekal nasi sendiri tapi Thika dan Rania
enggak. Kami akhirnya duduk dipojokan, meregangkan badan yang terdorong2 lalu
makan bekal. Karena sudah keburu nyerah liat antrian.
Selesai solat, kami memutuskan untuk mengelilingi booth
yang belum terjamah (pokoknya harus liat semua). Saya memilih tidak masuk stage
(yang jadwalnya adalah meet and greet cosplayer profesional) karena memang
bakal penuh. Akhirnya kami tertahan di booth bandai dan seperti biasa, disana
banyak action figure yang keren-keren.
Ada senjata sailor moon lho, saya rasa tombol bintang
ditengahnya bisa dipencet lalu keluar cahaya deh.
Dan akhirnya sudah pasti, gundam.
Di bandai juga tentunya dijual action figure yang
dipajang itu. Saya dan thika pun ikut lihat-lihat. Karena sebenarnya target
hari ini adalah saya ingin beli pernak-pernik Gintama, saya pun iseng tanya ada
kah actioun figure gintama. Dan ternyata ada. Yang satu Gintoki sebagai
Shiroyasha dan yang satunya Gintoki berpakaian biasa dengan kostum khasnya.
Saya harus akui bentuknya bagus banget. Harganya juga bagus, bagus untuk bikin
saya dan thika pandang-pandangan : 1,3 juta rupiah/pcs.
Yang bikin melongo lagi, anak kecil disebelah saya minta
beliin sama ibunya, langsung dibeliin, dibayarin 1,3 juta. Sakitnya tuh
disini... hahaha
Setelah merasa sangat lelah, kami bertiga memutuskan
pulang ke bogor sekitar jam 3.
Ya... sekali-kali, dan kayanya jadi yang terakhir kalau
masih penuh seperti ini. Yang penting rasa penasaran sudah terpuaskan *evil
laugh*
إرسال تعليق