SIlahkan Tulis Sendiri Judulnya

Kali ini ingin ikutan berbicara soal politik, biar kelihatan sedikit lebih pintar karena kalau saya perhatikan di media sosial, yang berbicara soal politik kelihatannya cerdas sekali orangnya. Saking cerdasnya sampai-sampai saya merasa kesal membacanya (Ironi Mode : On).

Saya sebetulnya tidak terlalu punya ketertarikan dengan masalah politik tapi bukan berarti saya buta perkembangannya. Saat ini entah kenapa jalan ceritanya jadi semakin aneh, lebih aneh dari cerita sinetron. Diantara semua aspek dalam ceritanya yang paling mengusik perhatian saya adalah soal hubungan antara pelaku politik dan pendukungnya. Pendukungnya ini yang merupakan masyarakat layaknya saya kadang punya polah tingkah yang absurd. Mereka tidak hanya berlakon sebagai pendukung tapi juga bisa berlakon seperti 'bumbu penyedap' berita atau bahkan 'racun tikus'.

http://www.thealexandrian.net/buttons/logo-politics.jpg

Cerita gonjang-ganjing soal politik dan pemerintahan sudah ada sejak jaman dulu. Setiap masa pemerintahan pasti punya masalah dan ada yang suka ada yang benci, itu bukan hal aneh. Tapi entah mengapa sekarang histeria massa nya untuk masalah pemerintahan periode sekarang lebih kencang daripada periode sebelumnya (yang pernah saya lewati).

Periode pemerintahan yang sekarang adalah periode pertama yang saya pilih melalui pemilu dan hanya ada dua calon. Bapak yang itu dan bapak yang itu (ya tau lah ya). Keduanya ibarat punya kekuatan yang sama dengan masa pendukung yang banyak. Saya bukan fans berat salah satunya. Dimata saya yang orang awam, keduanya punya semangat yang sama dan kelebihan masing-masing.  Kalau boleh jujur sih, waktu pemilu saya tidak pilih bapak presiden sekarang, bukan karena saya tidak suka program kerja beliau, saya cuma berpikir Bapak yang satu lagi lebih mature soal urusan politik. Sekali lagi, saya tidak antipati sama bapak presiden yang sekarang meskipun ada banyak gosip menerpa beliau waktu itu. Siapapun presidennya saya masih menaruh harapan bahwa negara kita bisa berubah lebih baik. 
 
Ya saya masih berharap seperti itu diantara berbagai pikiran jelek saya yang selalu ada untuk pemerintahan negara ini. Seperti yang saya bilang, saya tidak terlalu tertarik dengan pemerintahan. Bagi saya sampai sekarang pemerintahan itu masih tempatnya orang yang sibuk menjatuhkan satu sama lain demi ego sendiri. Kalimat " Ini untuk Indonesia yang lebih baik" masih 50% omong kosong ditelinga saya.
 
 

Benar saja, toh sekarang rasanya makin besar presentasinya.

Omong kosong terbesar dari pemerintahan buat saya adalah pengalihan isu. Dari dulu saya selalu percaya bahwa pengalihan isu itu ada. Selalu saya curiga kalau ada berita yang terlalu dilebih-lebihkan pasti adalah alat untuk menutupi suatu hal meskipun saya tidak tahu apa. Anggaplah saya terlalu banyak menonton film.

Tapi nyatanya memang benar. Sesekali saya mendarat di portal berita luar negeri yang tengah membahas negara kita. Berita itu jarang sampai di berita dalam negeri. Yang ada di jam berita televisi beritanya itu lagi itu lagi, yang kemarin lagi yang kemarin lagi. Yang begini juga pengalihan isu. Masyarakat difokuskan untuk tidak peduli terhadap beberapa hal yang seharusnya mereka pedulikan.

Contoh yang masih hangat nih. Cicak berantem sama buaya. Sampai ada hashtag segala. Beritanya pagi siang malam ada hampir di segala macam televisi dan situs portal berita. Orang ramai-ramai mengutuk, mencela, drama yang boleh saya bilang skenarionya payah. Saat orang-orang ramai berpendapat di sosial media, pendapat saya cuma seperti ini :

 
Banyak orang berpikir drama ini ada semata untuk menjatuhkan si cicak. Tapi yang saya pikirkan waktu itu adalah drama ini ada untuk mengalihkan perhatian kita dari satu hal.

Kemudian munculah berita ini :


Memangnya ini berita gawat? 

Bagi saya sih ini berita kurang bagus. Ya saya pasti tidak langsung menelan mentah-mentah berita ini tapi dalam yang saya tahu. Freeport itu tidak bakal bikin Indonesia ini jadi lebih maju. Walaupun kata berita ini : Penerimaan Negara Dari Freeport mencapai 15,235 Miliar Dollar AS,  saya rasa tidak akan sebanding dengan emas kita  yang mereka keruk habis

Itu cuma satu contoh pengalihan isu yang paling ngetrend. Dan baru dari sisi pemberitaan.

Sekarang kalau dipikir-pikir, adanya berita pemerintahan yang terlalu dilebih-lebihkan juga membuat kita lupa tentang adab yang harus dijalankan. Soal larangan mengutuk, mencaci, dan mempergunakan waktu dengan tidak baik banyak yang lupa soal itu cuma karena asik mengurusi berita pemerintahan.

Dan sekarang tidak cuma berita pemerintahan saja yang saya pikir adalah alat untuk pengalihan isu. Hiburan seperti musik dan film juga banyak yang terlalu berlebihan komposisi jumlahnya dan berhasil membuat banyak orang kehilangan fokus. Yang dipentingkan akhirnya cuma senang-senang saja. Yang bertanggung jawab atas penyiaran itu siapa? dibawah lembaga apa? adanya dimana? pemerintah.

Semua kembali ke pemerintah dan mereka memang yang punya kontrol atas banyak hal. Saking hebatnya kontrol mereka, sadar atau tidak kita sudah pasrah begitu saja dengan permainan mereka.

Politik itu cuma soal seberapa hebat dalam bermain, kalau tidak kita yang akan dipermainkan.

Pada akhirnya meskipun 50% lebih saya anggap misi membuat negeri ini lebih baik adalah omong kosong, masih ada kepercayaan 50% lagi dari saya bahwa akan ada masanya orang-orang yang amanah dan tulus mengabdi akan duduk di bangku pemerintahan kita. Someday...

Post a Comment

أحدث أقدم